Timbangan kue jenis apa yang paling sering Anda gunakan? Timbangan digital atau analog? Satu peralatan teknologi modern dan terbaru dalam bentuk timbangan kini telah menggantikan beragam bentuk timbangan konvensional.
Saat ini, timbangan digital untuk berbagai macam keperluan ada di pasaran, mulai timbangan bayi, timbangan badan, timbangan untuk buah, dan timbangan untuk mengukur daging di supermarket. Semuanya berbentuk sama, yakni digital.
Saat ini, metode digital bukan lagi sekedar mengukur berat bahan yang ditimbang, tetapi juga kandungan yang ada di dalamnya, seperti air, lemak dan kalori. Tidak percaya? Terus baca artikel ini sehingga Anda mendapat gambaran tentang timbangan yang perlu Anda beli sebelum memasak atau membuat kue.
Jenis-Jenis Timbangan Kue
Anda tentu masih ingat ragam timbangan dengan jarum analog sebagai penunjuk berat, dan juga timbangan yang sering digunakan oleh pemilik toko tradisional untuk menimbang beras, gula, dan bahan pokok lainnya, serta timbangan badan dengan jarum penunjuk. Tentu, timbangan kue dengan model analog juga tidak asing bagi kita semua. Bahkan banyak orang masih menggunakan timbangan analog ketimbang digital.
Atau, ibu Anda juga pernah memiliki timbangan bebek untuk keperluan rumah tangga atau mungkin beliau pernah memiliki toko kelontong dan menggunakan timbangan ini untuk mengukur berat bahan baku yang dijual? Bagi beberapa masyarakat modern, timbangan bebek ini dianggap tidak representatif dalam pengukuran.
Apa sebabnya? Bahan baku yang ditimbang ditempatkan pada mangkok kuningan, dan batu pengukur dengan bermacam-macam satuan berat hanya mewakili berat ‘umum’ yaitu 2kd, 1kg, 500gr, 250 gr dan 100gr. Saat bahan baku ditaruh di mangkok dan batu pengukur ditempatkan di sisi satunya, timbangan bergerak naik turun hingga sisi kanan dan kiri seimbang.
Sayangnya, keseimbangan tersebut kadang dipaksakan, dimana salah satu sisi pasti lebih berat dari satunya. Karena itulah penggunaan timbangan bebek sering disalahgunakan penjual barang, Tentu, timbangan ini juga tidak cocok dijadikan timbangan kue karena pembuatan kue harus dengan bahan baku yang pas dan akurat. Apalagi beratnya yang mencapai lebih dari 5kg, sehingga tidak praktis jika dipergunakan di rumah
Akurasi Timbangan Kue Analog vs Digital
Banyak pertanyaan dari beberapa orang yang membutuhkan timbangan untuk menakar bahan baku kue, dimana mereka bingung antara penggunaan timbangan kue analog, atau digital. Mana yang lebih akurat? Tentu, ada keuntungan dan kelebihan untuk setiap barang, termasuk timbangan.
Salah satu alasan mengapa beberapa pembuat kue—baik para penjual kue profesional atau sekedar gemar membuatnya—lebih suka menggunakan skala analog. Mereka menganggap bahwa timbangan analog lebih mudah dibaca. Selain itu, timbangan analog juga tidak perlu banyak perhatian dalam hal perawatan. Dalam hal ini, perawatan timbangan digital adalah mengganti baterai secara berkala, dan dalam kurun waktu tertentu.
Namun demikian, beberapa orang justru merasa kesulitan dalam menggunakan timbangan analog. Hal ini terutama pada pemula, yang merasa sulit membaca angka secara akurat. Mereka biasanya ingin kue hasil buatan mereka memiliki takaran yang pas, karena takaran berbeda dapat merusak cita rasa kue, atau bahkan bentuk dan juga kadar kematangan dari kue tersebut.
Kita tahu sendiri bahwa membuat kue cukup rumit, karena selain takaran bahan baku yang harus sesuai, kita juga harus mengaduk adonan dengan cara spesifik supaya adonan tidak rusak. Bagi pemula, timbangan kue digital lebih disuka. Pun jika kue tidak berhasil, mereka tidak terlalu merasa bersalah karena mereka bisa memperbaiki cara pengolahan adonan atau mengatur lama kue berada di oven. Timbangan digital juga lebih baik bagi mereka, para ibu, yang mungkin tidak dapat melihat angka dengan jelas pada timbangan analog.
Cara Pengukuran Timbangan Kue Analog dan Digital
Dasar kerja timbangan adalah untuk mengukur massa atau berat suatu benda. Dua jenis timbangan yang kerap digunakan adalah timbangan analog dengan pegas, dimana pegas berfungsi untuk mendeteksi berapa banyak berat yang ditarik.
Di sisi lain, skala keseimbangan menggunakan tuas horizontal untuk membandingkan bobot yang tidak diketahui dengan bobot standar. Keseimbangan yang ditimbulkan timbangan analog menghitung massa benda yaitu dengan membandingkannya dengan berat yang sudah diketahui.
Di sisi lain, timbangan mengukur gaya yang diberikan pada massa oleh gravitasi bumi, kemudian mengkonversi ukuran tersebut itu menjadi angka yang menunjukkan massa objek. Pendapat orang awam adalah timbangan digunakan untuk mengukur berat, padahal sebenarnya timbangan tersebut mengukur massa benda, yang kaitannya erat dengan gravitasi bumi. Ilmuwan pernah mencoba menimbang berat mereka di bumi dan di bulan, dimana berat mereka justru lebih rendah saat di bulan, karena tidak adanya gaya gravitasi.
Timbangan pegas dalam bentuk analog dapat meregang atau menekan benda karena dikalibrasi untuk menampilkan gaya gravitasi pada benda yang diukur. Tentu, timbangan dengan pegas memiliki kemungkinan kesalahan yang cukup besar, dimana hal ini tidak mungkin terjadi pada timbangan digital. Cara kerja pegas bervariasi karena elastisitas berpengaruh karena suhu, atau kapasitas pemakaian.
Sedangkan timbangan digital pastinya akurat karena teknologi yang mendukungnya. Bahkan, timbangan digital masa kini bukan lagi sekedar timbangan untuk bahan baku, tetapi juga dapat membaca kandungan obyek yang ditimbang. Pernahkah Anda mencoba timbangan dari sebuah produk multilevel marketing, dimana semua kandungan dalam tubuh Anda terhitung dengan persis, seperti kadar air, lemak dan massa otot?
Beralih ke Timbangan Kue Digital
Timbangan digital untuk membuat kue dan beragam jenis masakan kini juga menjadi lebih populer, dimana berat atau massa bahan makanan telah lama menjadi standar untuk proses memasak di negara-negara maju. Mereka menganggap bahwa timbangan digital dapat mengukur volume bahan, kandungan cairan, kepadatan bahan yang mungkin tidak akurat karena penggunaan timbangan analog berbasis pegas.
Jika Anda memerhatikan tata cara penulisan resep di situs atau majalah luar negeri, pasti menggunakan ‘oz’ dimana bobot ini merupakan berat akurat bahan, dihitung dari volume air serta kepadatan dari bahan baku. Dengan cara tersebut, pembuat kue juga sekaligus menghitung kalori yang terkandung pada kue atau masakan tersebut.
Satu lagi keuntungan dari memiliki timbangan kue digital adalah semakin seringnya teknologi berganti, dimana harga timbangan digital juga turun dengan cepat. Produsen timbangan kini berkompetisi menawarkan produk dan warna variatif, dengan inovasi terkini, sehingga konsumen mendapat kebebasan memilih, sesuai selera, kebutuhan, dan juga anggaran.
Mungkin Anda juga bisa mencari timbangan digital untuk membuat kue atau masakan, dimana timbangan tersebut juga dapat mengukur kandungan lemak serta kalori. Pastinya, timbangan ini sangat bermanfaat untuk program diet Anda sekeluarga.
Jika Anda merasa situs online lokal tidak dapat mengakomodir timbangan kue dengan spesifikasi tersebut diatas, Anda bisa mencarinya di situs belanja luar negeri, dimana kebanyakan produk yang dijual memiliki standar internasional.